BITUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bitung, tak terima seorang petugas keamanan internal sekretariat KPU Bitung menjadi korban dugaan penganiayaan oleh oknum diduga Polisi saat Debat pertama Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, di Novotel Manado, Minggu (07/10/2024), malam.
Perempuan Jagat Saksana atau petugas keamanan internal sekretariat KPU Bitung, mendapatkan perlakuan diketok-ketok kepalanya pakai hp oleh pria yang diduga seorang Polisi.
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
Menurut Ketua divisi Sosdikli Parmas.dan SDM KPU Bitung Wiwinda Hamisi, awalnya kejadian itu tak sempat termonitor. Hal itu baru diketahui ketika ada konfirmasi Wartawan ke pihak KPU soal kejadian itu.
Dimana ada Perempuan Jagat Saksana KPU yang Ditugaskan untuk menjaga dan tak mengijinkan orang tanpa ID Card masuk di lokasi pelaksanaan Debat Paslon
"Dia bekerja atas dasar SOP. Kalau polisi pakai preman dan tidak dikenal, harusnya kulonuwun ke KPU bukan seenaknya masuk. Saat itu ada petugas Jagat Saksana menggunakan sragam, apakah tak bisa infokan kalau dia Polisi, " tukas Wiwinda, Selasa (08/10/2024).
Wiwin mengatakan sangat sesalkan tindakan tersebut terjadi saat pelaksanaan debat pertama paslon. dimana SOP pengamanan kegiatan itu ibaratnya sama seperti orang bertamu ke rumah orang lain tentunya harus mengikuti aturan dari tuan rumah.
" Jika tidak suka dengan aturannya, jangan datang bertamu." Tegasnya
Dieinya pun menyampaikan tak habis pikir atas kejadian yang dialami jajarannya diduga dilakukan pihak tamu yang tak diundang.
" Masalah ini, sudah di laporkan ke Kabag Ops Polres Bitung selaku penanggung jawab pelaksanaan pengamanan di lokasi Debat Paslon, " terangnya. (AH)